SISTEM ADMINISTRASI NOTA DINAS
PT TELKOMSEL
NAMA :
HERU PANGERSO
POLITEKNIK NEGERI
SRIWIJAYA
TAHUN AJARAN 2012/2013
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar
Belakang
PT
Telkomsel merupakan operator telekomunikasi seluler terbesar di Indonesia.
Dengan infrastruktur telekomunikasi yang tersebar di seluruh nusantara, PT
Telkomsel memberikan pelayanan komunikasi dengan menawarkan berbagai produk
berbasis suara, teks, dan data.
Demi
memenuhi tuntutan pelanggan yang semakin tinggi, dan demi menjaga daya saing
perusahaan, PT Telkomsel telah membangun bentuk organisasi yang kokoh, solid,
dan dinamis. salah satu faktor penentu keberhasilan dalam pencapaian target
kerja atau usaha adalah komunikasi. Demi mencapai target yang telah ditentukan
bersama, masing-masing bagian dalam organisasi harus mampu melakukan koordinasi
yang baik. Koordinasi yang baik ditentukan oleh seberapa efektif dan efisien
bentuk-bentuk komunikasi yang digunakan oleh organisasi. Tanpa komunikasi yang
baik, mustahil target perusahaan dapat dicapai dengan sempurna.
Salah
satu bentuk komunikasi yang digunakan dalam organisasi PT Telkomsel adalah nota
dinas. Nota Dinas merupakan bentuk komunikasi vertikal dari atas ke bawah 1
tingkatan, dalam bentuk tertulis dan resmi. Meskipun nota dinas adalah bentuk
komunikasi resmi, namun nota dinas tetaplah merupakan dokumen internal
perusahaan. Demi mencapai efisiensi dan penghematan kertas dalam rangka
penyelamatan kelestarian alam / green policy, maka nota dinas dalam ini ingin
diimplementasikan kembali dalam bentuk e-paper.
2. Tujuan
Penulisan
Kegiatan
penulisan Laporan Sistem Administrasi Nota Dinas Pada PT Telkomsel ini memiliki
tujuan sebagai berikut:
a.
Sebagai bentuk
pemenuhan syarat untuk mengikuti MID TEST 2 mata kuliah Pengantar Ilmu
Administrasi
b.
Sebagai pengetahuan
mengenai Sistem Administrasi menggunakan Nota Dinas Pada PT Telkomsel yang
dapat digunakan untuk pembelajaran di pada saat memasuki bidang pekerjaan.
BAB II
TEORI-TEORI
Unsur
administrasi adalah bagian-bagian yang harus ada dalam keseluruhan kegiatan
administrasi. Dalam literatur di temukan adanya dua klasifikasi unsur
administrasi.
1.
Yaitu klasifikasi yang
mutlak harus ada dari administrasi, jika
unsur itu tidak ada maka tidak akan ada administrasi. Faktor penyebab
administrasi seperti klasifikasi yang dikemukakan oleh Siagian (1985:4) ada 4
unsur yaitu: (1) dua orang manusia atau lebih, (2) tujuan, (3) tugas yang
hendak dilaksanakan, (4) peralatan dan perlengkapan.
2.
Yaitu klasifikasi
bersifat umum yaitu tidak berarti adanya unsur itu administrasi tidak ada,
tetapi hanya kurang sempurna. Anatomi menurut The Liang Gie, (1972:11) ada 8 unsur
(1) Organisasi, (2) manajemen, (3) komunikasi, (4) kepegawaian, (5) keuangan,
(6) perbekalan, (7) ketatausahaan, dan (8) hubungan masyarakat.
Kedua
klasifikasi unsur diatas dapat di contohkan pada diri manusia, yaitu manusia
hidup karena memiliki jasmani dan rohani sebagai unsur mutlaknya. Unsur umumnya
alah panca indra. Walaupun salah satu indera tidak ada ia masih bisa hidup,
tetapi tidak sempurna lagi. Contoh lain yaitu sebuah baju sebagai unsur
mutlaknya (faktornya) adalah kain, benang, dan tukang jahit (penjahit).
Adapun uraian
tentang unsur-unsur administrasi itu dapat diikuti penjelasannya pada subbab
berikut ini.
1.
Unsur Mutlak/Faktor
ilmu Administrasi
a.
Dua orang manusia atau
lebih
Dua
orang manusia atau lebih tergolong sebagai unsur mutlak administrasi dengan
asumsi bahwa manusia tidak dapat bekerja sama dengan dirinya sendiri tetapi,
harus memerlukan bantuan dan pertolongan dari orang lain.
b.
Tujuan
Tujuan
adalah nilai-nilai atau kebutuhan manusia, baik jasmaniah maupun rohaniah yang
diperjuangkan dengan perbuatan-perbuatan yang nyata agar nilai kebutuhan itu
dapa terpenuhi. Sedangkan bidang kenegaraan, tujuan disesuaikan ang ingin
dicapai dalam waktu dengan asas negara itu, kalau berasaskan monarki absolut,
tujuan ditentukan oleh raja.
Tujuan
yang ingin dicapai oleh orang-orang yang ingin bekerja sama umumnya ada tiga
macam.
1.
Tujuan jangka panjang,
misalnya tujuan yang ingin dicapai oleh bangsa indonesia. Contoh; masyarakat
adil, makmur, materiil, dan spiritual.
2.
Tujuan jangka menengah
(sedang), yaitu tujuan yang ingin dicapai dalam waktu yang lebih siingkat di
bandingkan dengan tujuan jangka panjang. Contoh; pembangunan lima tahun secara
bertahap.
3.
Tujuan jangka pendek,
yaitu tujuan yang relatif singkat di bandingkan dengan tujuan jangka
menengah/sedang. Contoh; proyek pembangunan gedung sekolah, jalan raya,
peengadaan buku dan sebagainya.
c.
Tugas dan Pelaksanaan
Administrasi
akan berhasil mencapai tujuan dengan sebaik-baiknya apabila tidak ada pembagian
tugas di antara orang-orang yang terlibat.
d.
Peralatan dan
perlengkapan
Peralatan
dan perlengkapan yang di perlukan dalam suatu proses administrasi bergantung
berbagai faktor:
1.
Jumlah orang yang
terlibat dalam proses itu.
2.
Sifat tujuan yang
hendak dicapai.
3.
Ruang lingkup dan aneka
ragam tugas yang hendak dijalankan.
4.
Sifat kerja sama yang
dapat diciptakan dan di kembangkan.
2.
Unsur umum/Anatomi ilmu
administrasi
Menurut
Konsepsi dari Balai Pembinaan Administrasi (BPA), Miftah Thoha (1983),
mengemukakan adanya delapan unsru administrasi, yaitu:
a.
Organisasi
Organisasi
sebagai unsur pertama dari administrasi merupakan rangka kerja dari
administrasi (badan administrasi) yaitu wadah penyelenggaraan usaha kerja sama.
Sejalan dengan ini, maka proses mengorganisasi adalah penyusunan rangka itu
dengan mebagi-bagi dengan dan menghubungkan-hubungkan orang, wewenang, tugas
dan tanggungjawab menjadi kesatuan yang laras. Termasuk pula dalam proses
mengorgaganisir atau membentuk
organisasi ini ialah penentuan tujuan yang hendak dicapai.
b.
Manajemen
Hutabarat
(1984: 77) manajemen disamakan dengan anatomi manusia yaitu kepala tempatnya
otak dan syaraf berperan sebagai pusat dari keseluruhan yang ada pada badan,
dimana diolah seluruh keperluaan dan dari mana dikelolah seluruh kepentingan
badan/organisasi, dan ke mana seluruh hasil kegiatan disalurkan atau
dilaporkan. Sheldon (1957) mengatakan sebagai proses dengan nma pelaksanaan
dari suatu tujuan tertentu dijalankan dan diawasi.
c.
Komunikasi
Adalah
rangkaian kegiatan penataan yang berupa penyampaian warta dari seseorang kapada
pihak lain dalam kerjasama dalam mencapai tujuan tertentu. Adalah proses
penyampaian informasi atau berita dari satu pihak kepada pihak lain melalui
media sehingga timbul adanya timbal balik dan saling pengertian.
d.
Kepegawaian
Kepegawaian
sebagai unsur yang keempat dari administrasi yaitu rangkaian kegiatan yang
berkenaan dengan sumber tenaga manusia (working force) yang harus ada pada
setiap usaha kerja sama. Administrasi ini pada pokoknya mempelajari segenap
proses penggunaan tenaga kerja manusia dalam suatu usaha kerja sama. Proses
tersebut dimulai dari penerimaan (recruiting) sampai pemberhentian
(retirement).
e.
Keuangan
Keuangan
sebagai unsur kelima dari administrasi yaitu rangkaian kegiatan yang berkenaan
dengan mengelolah segi-segi pembiayaan
(financing) sampai pertanggung jawaban keuangan dalam usaha kerja sama yang
bersangkutan. Dari sini timbullah administrasi keuangan yang mencakup
penganggaran belanja (budgeting), pembukuan (accounting), pemeriksaan
(auditing) serta tindakan-tindakan lainnnya dalam bidang keuangan.
f.
Perbekalan
Perbekalan
Perbekalan sebagai unsur keenam dari administrasi yaitu rangkaian kegiatan
merencanakan, mengadakan, mengatur pemakaian, menyimpan, mengembalikan,
merawat, menyingkirkan dan menghapuskan barang-barang keperluan kerja dalam
usaha kerja sama yang bersangkutan.
g.
Ketatausahaan
Tata
usaha sebagai salah satu unsur dari
administrasi merupakan kegiatan pelayanan terhadap penyelenggaraan usaha
kerjasama, yang meliputi kegiatan pencatatan, pengiriman dan penyimpanan bahan
keterangan. Wujud dari pada keterangan-keterangan yang merupakan sasaran pokok
dari kegiatan tata usaha dapat berupa surat-surat, formulir, kartu-kartu,
daftar-daftar, gambar foto-foto dan benda lainnya yang dapat memberi
keterangan.
h.
Hubungan Masyarakat
Hubungan
masyrakat yang diistilahkan pula dengan “ Public Relation “ merupakan kegiatan
usaha kerja sama untuk menciptakan hubungan baik dengan masyarakat atau pihak
lain di sekitarnya agar mendapatkan dukungan secara sadar dan suka rela.
BAB III
PEMBAHASAN
1.
Sejarah PT. Telkomsel
PT. Telkomsel mulai
didirikan pada tanggal 26 Mei 1995. PT. Telkomsel bergerak dalam bidang telekomunikasi untuk
sistem telepon selular dengan teknologi GSM (Global Sistem for Mobile
communications) yang terkenal di seluruh dunia dan merupakan perusahaan yang pertama kali
mempergunakannnya di Indonesia.
Telkomsel sesuai dengan
komitmennya sebagai operator telepon selular
tingkat dunia yang selalu memunculkan inovasi-inovasi baru seperti :
kartuHALO (pasca bayar), SimPATI (pra bayar), Kartu AS, serta memberikan feature-feature baru seperti : Call Waiting, Call Holding, Three Party,
Fax, Data, Caller ID dll. Pada tahun ini juga Telkomsel semakin
mengembangkan sayapnya ke manca negara. Jika di tanah air, hampir semua kabupaten
telah terliput dengan kualitas yang baik, maka ke manca negara pun kartuHALO
telah semakin kuat dengan dapat dipergunakannya roaming international di 37 negara dan 50 operator dan jumlah
tersebut akan terus berkembang.
Komposisi pemegang
saham Telkomsel pada awal berdirinya adalah raksasa penyelenggara telekomunikasi
domestik PT. Telkom (43%),
perusahaan pemimpin telekomunikasi internasinal PT. Indosat (35%), anak
perusahaan publik rakasasa telekomunikasi Belanda KPN PTT Telecom Netherlands
(17%) dan Setdco Megacell Asia, perusahaan lokal yang dimotori pengusaha
terkemuka Indonesia Setiawan Djody (5%).
Pada akhir 2001 , SingTEL
Mobile membeli saham telkomsel dari KPN Royal Dutch Telecom of Netherlands
(17,28%) dan Setdco Megacell Asia (5%). Pertengahan 2002 SingTel Mobile membeli saham tambahan dari telkom sebesar
12,72% sehingga total saham yang di miliki SingTel di telkomsel adalah 35%.
Perusahaan ini memiliki
kantor pusat yang berlokasi di Wisma Mulia lt. M-19 Jl. Gatot Subroto Kav-42,
Jakarta. Dan memiliki 42 kantor cabang yang tersebar di 32 propinsi.
Sampai dengan akhir
tahun 2003 , telkomsel telah meraih 10
juta pelanggan . Telkomsel menyediakan jaringan
GSM dual band 900/1800MHZ dan lebih dari 288 jaringan roaming
internasional di lebih dari 82 negara di dunia. Telkomsel menyediakan 2 produk
pilihan bagi pelanggan yaitu pre-paid
simPATI Nusantara (“SIMPATI”) dan post-paid
kartuHALO dan 1 produk baru yang baru saja diluncurkan adalah Kartu AS.
2.
Tujuan Perusahaan
Tujuan perusahaan ini
adalah melalui program cybercell,
Telkomsel bertekad untuk menjadi operator kelas dunia sehingga mencapai status
operator GSM Indonesia yang berstandar internasional dengan menggabungkan
pelayanan handal dan profesionalisme, teknologi, pengelolaan usaha dan
pemasaran yang efisien.
Adapun tujuan lain dari
perusahaan ini adalah :
1.
Telkomsel bertekad
untuk melayani 32 propinsi di tanah air dengan memberikan keutamaan pada wilayah cakupan (Coverage), kapasitas penyambungan (Capacity), biaya (Cost), mutu jaringan (Quality)
dan pelayanan (Service).
2.
Menjadikan telepon
seluler sebagai kebutuhan umum yang terjangkau oleh semua lapisan masyarakat
sehingga bukan hanya golongan tertentu saja yang dapat menggunakan dan
mengambil manfaatnya.
Mendukung sepenuhnya
perkembangan nasional dan ekonomi Indonesia dengan menyediakan pelayanan
telekomunikasi bermutu tinggi dan efisien
3.
Struktur Organisasi PT Telkomsel
Indonesia
Struktur Organisasi
Didalam
berusaha untuk mencapai suatu tujuan akan memerlukan suatu kerja sama antara
orang-orang yang terkait didalamnya , sehingga orang yang terlibat didalam
tujuan ini memegang peranan penting demi tercapainya tujuan yang telah
direncanakan, apalagi jika hal tersebut dilakukan dalam dunia bisnis, jelas
sekali bahwa kerja sama yang dilakukan harus lebih terencana, untuk mencapai
tujuan kerja sama ini biasanya dilakukan dalam suatu wadah yang dalam
masyarakat dikenal dengan nama organisasi.
Dalam
pencapaian tujuan kita melihat bahwa unsur manusia yang mempunyai peranan yang
penting sekali dalam rangka melaksanakan aktivitasnya guna mencapai suatu kerja
sama yang baik.
Manusia
atau individu di sini dituntut untuk saling mengerti akan fungsi-fungsi dan
statusnya masing-masing. Jadi dengan demikian manusia berperan dalam organisasi
tadi sangat membantu kelancaran jayanya organisasi dalam perusahaan yang
bersangkutan.
Kita
dapat melihat bagan / struktur organisasi yang digunakan oleh PT. Telkomsel,
khususnya Divisi Sistem Informasi (SISFO).
Tugas dan Deskripsi
Kerja :
Sub Direktorat
Information Technology
(a). Memastikan terlaksananya IT Strategy, IT
Architecture, IT Security System/Policy,
IT Policy & IT Programs.
(b). Memastikan
pembangunan IT System yang mencakup Corporate System, Business System &
Value Added System, dalam rangka mendukung pelayanan untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan eksternal dan internal secara efisien dan efektif.
(c). Memantau
kelancaran operasional dan pemeliharaan IT Infrastructure dan IT Application serta
bertanggung jawab atas performansinya.
(d)
Bertanggung jawab dalam
hal prevensi, deteksi dan pemecahan masalah IT yang related terhadap fraud dan
security isu.
Divisi IT Application
Operations
(a). Memastikan
kelancaran pengoperasian dan pemeliharaan aplikasi yang dipergunakan korporasi.
(b). Memastikan implementasi system pengamanan
logis untuk aplikasi korporasi.
(c). Memastikan quality assurance untuk
implementasi software.
Department IT Corporate
Operation
(a). Melakukan
pemeliharaan terhadap sistem aplikasi yang mendukung internal bisnis proses
Telkomsel.
(b). Menjamin
ketersediaan sistem yang akurat, konsisten dan highly-available.
4.
Uraian Kegiatan
Administrasi Sistem Yang Berjalan
Sistem yang ada
sebelumnya di Sub DirectorateInformation
Technology (IT) di PT Telkomsel hanya sistem administrasi surat menyurat
yang meliputi proses penomoran surat keluar, pengiriman surat, penerimaan
surat, disposisi surat masuk/keluar, dokumentasi surat keluar/masuk pada Sub
DirectorateInformation Technology di PT Telkomsel adalah sangat tinggi
sekali.
Surat yang keluar/masuk
pada pada umumnya berisi tentang hal-hal
yang berkaitan dengan seluruh kegiatan operasional dan non operasional di PT
Telkomsel.
Sehubungan dengan
adanya Department IT Corporate Operation yang bertanggung jawab terhadap
availability dan reliability sistem-sistem aplikasi corporate yang digunakan
untuk mendukung kegiatan bisnis PT Telkomsel, maka surat-surat yang
keluar/masuk ke Sub Directorate IT PT
Telkomsel ada yang berkaitan dengan sistem-sistem aplikasi corporate tersebut.
Saat ini kegiatan
administrasi surat menyurat (distribusi dan dokumentasi) untuk sistem aplikasi
bisnis corporate yang digunakan oleh PT Telkomsel yang ada di Sub Directorate
IT PT Telkomsel seorang sekertaris. Kegiatan surat menyurat ini terdiri dari
beberapa proses diantaranya : proses penomoran surat keluar, pengiriman surat,
penerimaan surat, disposisi surat masuk/keluar, dokumentasi surat keluar/masuk.
Nota Dinas merupakan sarana
komunikasi internal organisasi yang bersifat vertikal dari atas ke bawah
(top-down communication). PT Telkomsel menggunakan nota dinas sebagai bentuk
perintah/permintaan resmi dari atasan ke bawahan yang berada 1 tingkat
dibawahnya.
Bentuk tingkatan organisasi dari atas
ke bawah pada PT Telkomsel adalah sebagai berikut:
·
Sub Direktorat,
dipimpin oleh seorang Vice President yang membawahi beberapa divisi.
·
Divisi, berada 1
tingkat di bawah Sub Direktorat, di pimpin oleh seorang General Manager yang
membawahi beberapa departemen.
·
Department, berada 1
tingkat di bawah Divisi, dipimpin oleh seorang manager yang membawahi beberapa
bagian yang dipimpin oleh supervisor.
Alur Kegiatan
Administrasi Nota Dinas
Sistem
yang ada sebelumnya di Sub
DirectorateInformation Technology (IT) di PT Telkomsel hanya sistem
administrasi surat menyurat yang meliputi proses penomoran surat keluar,
pengiriman surat, penerimaan surat, disposisi surat masuk/keluar, dokumentasi
surat keluar/masuk pada Sub DirectorateInformation Technology di
PT Telkomsel adalah sangat tinggi sekali.
Surat
yang keluar/masuk pada pada umumnya
berisi tentang hal-hal yang berkaitan dengan seluruh kegiatan operasional dan
non operasional di PT Telkomsel.
Sehubungan
dengan adanya Department IT Corporate Operation yang bertanggung jawab terhadap
availability dan reliability sistem-sistem aplikasi corporate yang digunakan
untuk mendukung kegiatan bisnis PT Telkomsel, maka surat-surat yang
keluar/masuk ke Sub Directorate IT PT
Telkomsel ada yang berkaitan dengan sistem-sistem aplikasi corporate tersebut.
Saat
ini kegiatan administrasi surat menyurat (distribusi dan dokumentasi) untuk
sistem aplikasi bisnis corporate yang digunakan oleh PT Telkomsel yang ada di
Sub Directorate IT PT Telkomsel seorang sekertaris. Kegiatan surat menyurat ini
terdiri dari beberapa proses diantaranya : proses penomoran surat keluar,
pengiriman surat, penerimaan surat, disposisi surat masuk/keluar, dokumentasi
surat keluar/masuk.
Alur
pembuatan Nota Dinas pada PT Telkomsel adalah sebagai berikut:
1.
Staff membuat/mengetik Nota Dinas
(surat dinas).
2.
Nota Dinas kemudian diberikan
kepada manager yang bersangkutan untuk diperiksa (review).
3.
Jika Nota Dinas sudah benar, maka
manager akan menandatangani Nota Dinas tersebut. Tetapi jika masih ada yang
salah maka Staff akan merevisi Nota Dinas tersebut sampai benar dan
ditandatangani oleh manager yang bersangkutan.
4.
Setelah ditandatangani, Nota Dinas diberikan kepada Sekretaris untuk
diberi nomor.
5.
Setelah Nota Dinas ditandatangani
dan diberi nomor, Nota Dinas tersebut didistribusikan sesuai kepada bagian yang
tertera pada Nota Dinas.
6.
Surat diberikan kepada
masing-masing sekretaris kepada bagian apa surat itu ditujukan. Kemudian, surat
diberikan kepada managernya.
7.
Nota Dinas yang diterima oleh
manager kemudian akan diberikan catatan (misal : perlu didisposisikan ke staff
atau hanya dijadikan file sekertaris saja). Setelah diberi catatan oleh
manager, Nota Dinas dikembalikan ke sekertaris.
Sekretaris
akan melihat catatan disposisi managernya, jika perlu didistribusikan maka
surat akan difoto kopi untuk didistribusikan sesuai dengan perintah managernya.
Jika tidak perlu didistribusikan, sekertatis akan mengarsipkan Nota Dinas
tersebut di gudang arsip surat-surat.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Proses
Pengelolaan Administrasi Surat dalam hal ini Nota Dinas dapat dilakukan proses
efisisensi yang cukup besar baik dalam hal biaya, waktu, hingga proses
pemeliharaan dokumen. Manfaat lain yang diperoleh adalah turut andil dalam
melakukan konservasi alam dengan melakukan penghematan kertas, sehingga dapat
membantu melestarikan alam.
Di sisi lain,
dengan adanya pengelolaan yang terintegrasi, koordinasi antar bagian dapat
berjalan dengan cepat, tepat dan dapat dipertanggungjawabkan, sehingga
komunikasi organisasi dapat terpelihara dengan baik.
Manfaat-manfaat
yang diperoleh dengan adanya aplikasi ini adalah sebagai berikut:
1.
Proses komunikasi
organisasi menjadi efektif karena dapat mempersingkat waktu mulai dari proses
pembuatan hingga penerimaan nota dinas.
2.
Ramah lingkungan,
dengan mempertimbangkan bahwa semakin sedikit kertas yang digunakan, dan
penggunaan listrik yang semakin optimal.
3.
Ekonomis, dengan
semakin sedikit kertas yang digunakan, juga penggunaan tinta yang semakin
sedikit, menambah efisiensi biaya operasional.
4.
Proses pengarsipan
dokumen lebih mudah.
5.
Dokumen dapat
dipertanggungjawabkan dengan penggunaan tanda tangan elektronik.
DAFTAR PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar